CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Wednesday, February 29, 2012

Teori Inflasi

Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) teori tentang inflasi, yaitu :

A.Teori Kuantitas, yaitu teori yang menganalisis peranan dari i). Jumlah uang beredar, dan ii).ekspektasi masyarakat mengenai kemungkinan kenaikan harga (peranan psikologis).
Jumlah uang beredar. Menurut teori ini, pertambaham volume uang yang beredar sangat dominan terhadap kemungkinan timbulnya inflasi. Kenaikan harga yang tidak dibarengi dengan pertambahan jumlah uang beredar sifatnya hanya sementara. Dengan demikian menurut teori ini, apabila jmlah uang tidak ditambah, kenaikan harga akan berhenti dengan sendirinya.
Ekspektasi. Berdasarkan teori ini, walaupun jumlah uang bertambah tetapi masyarakat belum menduga adanya kenaikan, maka pertambahan uang beredar hanya akan menambah simpanan atau uang kas karena belum dibelanjakan. Dengan demikian harga barang-barang tidak naik. Jika masyarakat menduga bahwa besok bahwa dalam waktu dekat harga barang akan naik, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya karena khawatir akan penurunan nilai uang, sehingga akan memicu inflasi.

B.Teori Inflasi Keyness
Menurut Keynes, inflasi pada dasarnya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan masyarakat (demand) terhadap barang-barang dagangan (stock), dimana  permintaan lebih banyak dibandingkan dengan barang yang tersedia, sehingga terdapat gap yang disebut inflationaty gap.

C.Teori Struktural
Teori ini berlandaskan kepada struktur perekonomian dari suatu negara (umumnya negara berkembang). Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh :
Ketidak-elastisan penerimaan eksport. Hasil ekspor meningkat namun lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Peningkatan hasil eksport yang lambat antara lain disebabkan karena harga barang yang dieksport kurang menguntungkan dibandingkan dengan kebutuhan barang-barang import yang harus dibayar. Dengan kata lain daya tukar barang-barang negera tersebut semakin memburuk.
Ketidak-elastisan Supply produksi bahan makanan. Terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan produksi bahan makanan dengan jumlah penduduk, sehingga mengakibatkan kelonjakan kenaikan harga bahan makanan. Hal ini dapat menimbulkan tuntutan kenaikan upah dari kalangan buruh / pegawai tetap  akibat kenaikan biaya hidup. Kenaikan upah selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi dan mendorong terjadinya inflasi.

0 comments:

Test Kecepatan Mengetik

Typing Test

Kunjungi Tes Mengetik dan coba!